Penyebab Darah Tinggi atau yang juga dikenal dengan istilah hipertensi dapat datang dari berbagai faktor risiko, dimulai dari pola makan, faktor keturunan, hingga beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan dan diwaspadai.
Tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di angka 130/80 mmHg atau bahkan lebih. Jika tidak ditangani dengan tepat, darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, hingga kebutaan.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023, menunjukkan bahwa prevalensi atau tekanan darah tinggi pada penduduk Indonesia dengan usia di atas 18 tahun berdasarkan diagnosis dokter sebesar 8.6% dan angka berdasarkan pengukuran tekanan darah sebesar 30.8%.
pexels
Penyebab darah tinggi belum diketahui secara pasti dalam beberapa kasus. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena darah tinggi, yaitu:
Faktor pertama, yaitu keturunan yang berkaitan dengan faktor genetik seseorang. Orang tersebut dapat menjadi lebih rentan terkena hipertensi jika orang tua maupun anggota keluarga dekatnya menderita darah tinggi.
Penyebab kedua, yaitu bertambahnya usia seseorang. Hal ini dikarenakan organ dan pembuluh darah di dalam tubuh seseorang akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.
Perubahan organ, seperti ginjal akan memiliki dampak pada menurunnya kinerja dari organ tersebut yang dapat mengganggu keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh.
Selain itu, perubahan yang terjadi pada pembunuh darah akibat bertambahnya usia dapat memberikan dampak dinding pembuluh darah menjadi kaku.
Bertambahnya usia yang menyebabkan kondisi-kondisi tersebut mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh meningkat dan pada umumnya orang-orang yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko lebih besar mengalami darah tinggi.
Pola makan yang tidak sehat juga dapat menjadi salah satu penyebab darah tinggi. Makanan tidak sehat seperti makanan yang terlalu asin, termasuk sayur, makanan berlemak hingga tinggi kolesterol.
Kekurangan kalium juga dapat menjadi meningkatkan risiko seseorang terkena darah tinggi. Perbanyak konsumsi makanan tinggi kalsium, seperti bayam, salmon, serta kacang-kacangan.
Penyebab darah tinggi lainnya adalah obesitas atau memiliki berat badan berlebih yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi.
Hal ini dikarenakan semakin gemuk tubuh seseorang, maka akan semakin banyak darah yang diperlukan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh.
Ketika volume darah yang dibutuhkan seseorang meningkat, tekanan dalam pembuluh darah juga akan mengalami peningkatan.
Seseorang yang jarang berolahraga juga memiliki risiko terkena darah tinggi karena cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi serta rentan terkena obesitas.
Hal tersebut dapat membuat organ jantung untuk bekerja lebih keras dibandingkan dengan orang-orang yang rajin berolahraga dan meningkatkan risiko terjadinya darah tinggi atau hipertensi.
Zat kimia yang ada di dalam tembakau dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah serta beban kerja organ jantung. Kondisi ini bukan hanya dialami oleh perokok aktif, namun juga perokok pasif yang terpapar asap rokok.
Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk juga penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari tujuh kali per minggu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.
Alkohol, termasuk juga wine dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih keras dan kaku. Hal tersebut dapat mengakibatkan organ jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Kombinasi dari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, penting untuk mengurangi dan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, dan mengurangi kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan maka dapat membantu dalam menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Stres, rasa cemas, dan kurang tidur juga dapat menjadi faktor penyebab darah tinggi pada seseorang. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol dan adrenalin ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan.
Terdapat pula beberapa kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi muncul, apa saja itu? Simak di sini!
Penyakit ginjal
Obstructive sleep apnea
Cacat jantung bawaan
Masalah tiroid
Efek samping konsumsi obat
Penggunaan obat-obatan terlarang
Penyalahgunaan alkohol
Masalah kelenjar adrenal
Tumor endokrin tertentu
pexels
Untuk mengenali gejala tekanan darah tinggi, terdapat beberapa ciri-ciri atau gejala yang harus kamu ketahui pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi secara umum, sebagai berikut.
Sakit kepala parah
Sesak napas
Mimisan
Kulit memerah yang terjadi terutama pada daerah wajah dan leher
Pusing
Nyeri dada
Gangguan penglihatan
Darah pada urine
pexels
Pengobatan hipertensi yang direkomendasi dokter pada umumnya disesuaikan dengan usia serta kondisi pasien, dan tingkat tekanan darah tingginya. Selain itu, terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengobati darah tinggi, sebagai berikut.
Salah satu cara mengobati hipertensi yang paling efektif adalah dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung garam atau natrium yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena sifatnya yang mengikat air, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan di dalam pembuluh darah.
Menurut WHO sebagai organisasi kesehatan dunia merekomendasikan agar pengonsumsian garam dibatasi hingga di bawah 5 gram per hari yang setara dengan kurang dari satu sendok teh garam.
Dengan mengurangi asupan garam, hal ini bertujuan untuk membantu mengurangi risiko hipertensi dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.
Sahabat MyProtection juga harus memperhatikan sumber-sumber garam tersembunyi yang ada di dalam makanan olahan, makanan instan, serta makanan siap saji.
Saat ini sendiri, kamu dapat mencari alternatif garam dengan bumbu atau rempah-rempah lain dan garam rendah natrium yang dapat menjadi opsi yang lebih sehat dan aman.
Cara kedua, adalah dengan berhenti dan mengurangi rokok yang bukan hanya dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi, tapi juga berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Zat-zat kimia berbahaya yang ada di dalam rokok, mulai dari nikotin, tar, serta karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, meningkatkan detak jantung, serta menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Dengan berhenti kebiasaan merokok, kamu bukan hanya menghindari risiko hipertensi namun juga dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta keseluruhan kualitas hidup yang akan meningkat.
Beraktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu dalam mencegah hipertensi jika dilakukan secara teratur.
Berdasarkan rekomendasi WHO, melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang yang dapat dibagi per hari sebanyak 30 menit dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Aktivitas yang dipilih dan dilakukan juga tidak perlu rumit maupun berat. Beberapa contoh yang dapat kamu lakukan dengan mudah dengan hasil maksimal adalah berjalan kaki, joging, bersepeda, serta berenang.
Bukan hanya untuk mencegah hipertensi, melakukan aktivitas fisik secara rutin juga dapat membantu dalam mengurangi stres yang juga menjadi salah satu penyebab hipertensi.
Dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, tubuh akan melepaskan endorfin yang dapat membantu dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.
Oleh sebab itu, penting untuk memulai untuk menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian yang dapat membantu dalam menjaga tekanan darah dan mencegah tekanan darah tinggi.
Menghindari dan mempelajari bagaimana cara mengelola stres dapat membantu dalam mengendalikan tekanan darah tinggi. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat memicu peningkatan tekanan darah. Untuk mengelolanya, berikut ini beberapa cara paling efektif untuk meredakannya, sebagai berikut.
Meditasi, meditasi yang dilakukan secara rutin dapat membantu dalam menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Selain itu, meditasi juga dapat membantu dalam meningkatkan fokus dan kesejahteraan emosional.
Yoga, yang menggabungkan latihan fisik dengan teknik pernapasan serta meditasi mampu membantu dalam menurunkan tekanan darah serta meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh.
Hobi, melakukan hobi yang digemari dan disukai dapat membantu mengelola stres. Mulai dari membaca, menanam, berkebun, atau bahkan melukis dapat membantu mengalihkan pikiran dari stres dan memberikan rasa kepuasan.
Spa, mengunjungi spa untuk pijat maupun perawatan tubuh lainnya dalam membantu dalam memberikan perasaan rileks serta meregangkan otot-otot yang tegang dan mampu meningkatkan sirkulasi darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Olahraga, melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan, lari, maupun berenang dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan jantung.
Pengaturan waktu, membuat jadwal teratur agar dapat mengatur prioritas yang dapat membantu untuk mengurangi tekanan dan kecemasan yang disebabkan oleh kegiatan yang harus dilakukan setiap harinya.
Mengonsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berkontribusi dalam meningkatnya risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi pada seseorang.
Hal ini dikarenakan alkohol dapat mempengaruhi sistem sarat pusat seseorang dan menyebabkan peningkatan tekanan darah secara signifikan.
Oleh sebab itu, bagi para penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol atau setidaknya membatasi kadar asupan alkohol yang masuk ke dalam tubuh.
Seseorang yang menderita hipertensi juga perlu menerapkan pola makan seimbang agar nutrisi yang masuk ke tubuh lebih terukur dan dapat mendukung kesehatan jantung.
Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan pola makan yang lebih seimbang dan sehat, sebagai berikut:
Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang baik dan penting bagi kesehatan. Buah dan sayur juga rendah kalori dan mampu membantu menurunkan tekanan darah. Contohnya seperti jeruk, apel, bayam, serta brokoli.
Sumber protein yang sehat, mengonsumsi ikan tuna dan salmon yang kaya akan omega 3 dan baik untuk kesehatan jantung. Sumber protein yang baik dan rendah lemak jenuh juga bisa didapatkan melalui kacang-kacangan dan biji-bijian.
Mengonsumsi gandum utuh, beberapa makanan seperti oatmeal, quinoa, serta roti gandum kaya akan serat yang dapat membantu menjaga tekanan darah seseorang.
Menghindari makanan berminyak dan berlemak, hindari makanan yang digoreng dan makanan cepat saji yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Menghindari garam, garam dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah.
Minum air yang cukup, air dapat membantu dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi organ yang optimal.
Sangat penting bagi sahabat MyProtection untuk menjaga berat badan ideal demi kesehatan jantung dan tekanan darah yang stabil. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal, penderita hipertensi dapat mengadopsi pola makan sehat, berolahraga teratur, mengatur porsi makan, menghindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta mengelola stres.
Konsultasi dengan profesional kesehatan juga penting untuk mendapatkan panduan yang sesuai. Dengan menjaga berat badan ideal, risiko komplikasi serius dapat dikurangi.
Jika perubahan pola hidup tidak cukup untuk mengendalikan hipertensi, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah. Penggunaan obat ini disesuaikan dengan usia, kondisi pasien, dan tingkat hipertensi yang dialami.
Beberapa jenis obat penurun tekanan darah yang umum digunakan untuk mengobati hipertensi meliputi:
Obat Diuretik, seperti hydrochlorothiazide, yang membantu tubuh mengeluarkan kelebihan garam dan air melalui urine, sehingga mengurangi volume darah dan tekanan pada dinding arteri.
Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitor, seperti lisinopril dan captopril, yang bekerja dengan menghambat enzim yang mempersempit pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir lebih lancar.
Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan, yang menghalangi efek hormon angiotensin II, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Calcium Channel Blocker atau Antagonis Kalsium, seperti amlodipine dan diltiazem, yang mencegah kalsium masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah, sehingga pembuluh darah dapat rileks dan melebar.
Beta Blockers atau Penghambat Beta, seperti atenolol dan bisoprolol, yang mengurangi beban kerja jantung dan membantu jantung berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan yang lebih sedikit.
Pengobatan hipertensi sering kali memerlukan kombinasi beberapa jenis obat untuk mencapai hasil yang optimal. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dan rutin memeriksa tekanan darah untuk memastikan pengobatan berjalan efektif.
Nah, itulah pembahasan terkait apa saja penyebab darah tinggi yang dapat terjadi pada seseorang. Harus diingat pula, bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit lain, mulai dari penyakit jantung dan stroke.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mencegah dan menghindari hal-hal yang dapat memicu terjadinya hipertensi tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan seperti menerapkan pola hidup sehat mampu mengurangi risiko terjadinya darah tinggi.
Bagi kamu yang memiliki risiko darah tinggi dan berbagai penyakit serius lainnya, Perlindungan Kesehatan Prima dari MyProtection hadir untuk memberikan solusi perlindungan kesehatan yang tepat bagi kamu dan keluarga dengan manfaat tambahan Saldo Prima.
Berikut ini beberapa keunggulan produk asuransi Perlindungan Kesehatan Prima yang bisa kamu dapatkan, sebagai berikut.
Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin maupun obat-obatan tanpa perlu melakukan perawatan Rawat Inap atau Rawat Jalan
Santunan tunai harian Rawat Inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS kesehatan
Pilihan manfaat Rawat Inap dan Rawat Jalan sesuai kebutuhan
Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia
24 jam Contact Center dan Case Monitoring
Layanan eksklusif Personal Medical Assistance
Laporan perhitungan klaim via email
*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan