Jakarta, 3 April 2020 - MyProtection News
Bagi penduduk Indonesia, pasti sudah tak asing lagi dengan sinar matahari yang terang hampir sepanjang tahun. Malah, sebisa mungkin kita menghindar dari sinar matahari agar kulit tak kusam.
Namun, akhir-akhir ini nampaknya tren untuk berjemur mulai menjamur di kalangan masyarakat. Hingga saat belum belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa sinar matahari dapat membunuh virus seperti COVID-19. Tapi, ternyata ada banyak manfaat lain saat berjemur, lho!
Berjemur bisa membantu mencukupi asupan vitamin D dalam tubuh. Menurut world Health Organization, fek positif lainnya adalah memperlancar aliran tubuh dan proses detox dalam tubuh. Berjemur juga membantu memperbaiki mood Anda setelah melakukan karantina hampir berminggu-minggu.
Mengutip dari JakartaPost, untuk mendapatkan asupan vitamin D ternyata tidak mudah. Anda hanya bisa mengonsumsi makanan tertentu. Salah satunya seperti beberapa jenis ikan, kuning telur, dan susu. Sayangnya, tak semua orang bisa mengonsumsi makanan tersebut. Ternyata, kita yang tinggal di negera tropis beruntung bisa mendapatkan sinaran matahari cerah sepanjang tahun!
Sebelum berjemur, ada hal-hal yang harus Anda perhatikan. Terutama ketika ingin berjemur di tengah social distancing.
Waktu terbaik untuk berjemur adalah pukul 9 hingga 10 pagi. Hindari berjemur setelah pukul 10 pagi hingga 3 sore karena pada waktu tersebut matahari menghasilkan banyak sinar UV yang bisa merusak kulit. Anda juga disarankan untuk berjemur maksimal selama 30 menit.
Ketika berjemur, jangan lupa menggunakan krim pelindung matahari agar tubuh menyerap vitamin D, bukan sinar UV yang bisa merusak kulit.
Anda bisa mengenakan topi dan pakaian yang nyaman saat berjemur. Pastikan bahan pakaian Anda bisa menyerap keringat sekaligus melindungi tubuh dengan baik.
Ketika Anda ingin berjemur di taman umum atau di depan rumah, pastikan Anda tetap menjaga jarak antara satu sama lain untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain.
Salam,
Sahabat MyProtection