Jakarta, 21 Januari 2020 - MyProtection News. Diperbaharui pada 29 Januari 2020
Beberapa waktu ini, masyarakat dihebohkan dengan penyebaran coronavirus yang mirip pneumonia di China. Pasalnya, virus yang menyerang bagian pernapasan manusia ini telah menjangkit 3.000 orang di China dan terus bertambah setiap harinya. Menurut NY Times, 106 orang di antaranya meninggal dunia akibat virus tersebut.
Lalu, sebenarnya apa itu coronavirus?
WHO menginformasikan bahwa coronavirus merupakan sekelompok virus yang menyebabkan infeksi pernapasan mulai dari flu hingga SARS (Severe Acture Respiratory Syndrome). Saat ini coronavirus yang menyerang China dan negara lainnya disebut sebagai Novel 201 Coronavirus atau 2019-nCov.
Penyebaran virus ini umumnya terjadi melalui binatang kepada manusia. Jika manusia terjangkit virus ini, barulah ia bisa terdeteksi. Namun, penyebaran antar manusia pada manusia lainnya mungkin terjadi.
Profesor Jonathan Ball, pakar virologi dari Universitas Nottingham, berpendapat jika berkaca dari penyebaran wabah di masa lalu, maka coronavirus yang baru ini pasti datang dari binatang. Contohnya, di Timur Tengah sempat terjadi wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Sebanyak 858 dari total 2.945 penderitanya meninggal akibat virus MERS. Diketahui penyebaran virus ini berasal dari unta Somalia.
Pemerintah China memastikan Senin bahwa penularan virus misterius ini dapat terjadi antar manusia. Setidaknya 14 petugas medis yang merawat pasien yang terjangkit virus corona, juga tertular. Maka, dikhawatirnya wabah coronavirus yang mirip pneumonia ini bisa meluas karena jutaan orang keluar masuk dari China.
Apa gejala dari coronavirus?
Gejala coronavirus sendiri beragam seperti demam di atas 38 derajat Celcius, tubuh menggigil, kesulitan bernapas atau napas pendek, tubuh terasa sakit, hingga berujung pada kematian. Jika Anda mengalami gejala di atas, segera hubungi tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut.
Perlukah kita waspada?
Sampai saat ini, penyebaran wabah coronavirus terus meluas di China bahkan negara di luar China seperti Jepang, Thailand, Australia, hingga Amerika Serikat. Hingga saat ini, pemeriintah China tetap berusaha untuk mencegah penyebaran virus dengan melakukan isolasi. Indonesia sendiri belum mencatat adanya korban dari coronavirus ini. Beberapa turis yang dicurigai mengidap virus dan warga negara Indonesia yang dicurigai mengalami gejala mirip coronavirus telah domonitor secara intensif. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan tangan dan saluran pernapasan atas.
Bagi Anda yang berencana mengunjungi negara yang terjangkit wabah, maka disarankan agar Anda mengurangi kontak dengan binatang atau dengan korban terjangkit wabah. Jika bisa, Anda bisa mengubah jadwal keberangkatan. Anda dapat memperlengkapi diri dengan asuransi perjalanan atau asuransi kesehatan untuk melindungi diri dari kejadian tak diinginkan di masa depan.
Semoga Anda dan keluarga sehat selalu.
Salam,
Sahabat MyProtection